cara atau tips menjadi muslim yang sejati
Hai sobat muslim rohimakumulloh,disini saya akan berbagi kepada sobat-sobat nie tentang bagaimana menjadi muslim sejati .
dan yang pastinya nie khusus buat para perempuan-perempuan muslim yang bermasalah pada jilbabnya ..
berikut tips yang bisa saya sampaikan dan mudah-mudahan bermanfaat yaaa :)
|
perempuan berjilbab . Cantik bukan ??? |
|
September 20, 2008 pada 8:53 am (
Uncategorized)
Seorang muslimah, diperintahkan untuk menutup auratnya ketika
keluar rumah, yaitu dengan mengenakan pakaian syar’i yang dikenal dengan
jilbab atau hijab. Namun dalam kenyataan masih banyak di antara para
muslimah yang belum mau memakainya. Ada yang dilarang oleh orang tuanya,
ada yang beralasan belum waktunya atau nanti setelah pergi haji dan
segudang alasan yang lain. Nah apa jawaban untuk mereka?
1. Saya Belum Bisa Menerima Hijab
Untuk ukhti yang belum bisa menerima hijab maka perlu kita tanyakan,
“Bukankah ukhti sungguh-sungguh dan yakin dalam memeluk Islam, dan
bukankah ukhti telah mengucapkan la ilaha illallah Muhammad rasulullah
dengan yakin? Yang berarti menerima apa saja yang diperintahkan Allah
Subhannahu wa Ta’ala dan Rasulullah? Jika ya maka sesungguhnya hijab
adalah salah satu syari’at Islam yang harus dilaksanakan oleh para
muslimah. Allah Subhannahu wa Ta’ala telah memerintah kan para mukminah
untuk memakai hijab dan demikian pula Rassulullah Shalallaahu alaihi
wasalam memerintahkan itu. Jika anda beriman kepada Allah Subhannahu wa
Ta’ala dan Rasul-Nya, maka anda tentu akan dengan senang hati memakai
hijab itu.
2. Saya Menerima Hijab, Namun Orang Tua Melarang.
Kalau saya tidak taat kepada orang tua, saya bisa masuk neraka.
Kepada saudariku kita beritahukan bahwa memang benar orang tua memiliki
kedudukan yang tinggi dan mulia, dan kita diperintahkan untuk berbakti
kepada mereka. Namun taat kepada orang tua dibolehkan dalam hal yang
tidak mengandung maksiat kepada Allah Subhannahu wa Ta’ala , sebagaimana
dalam firman-Nya, artinya,
“Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu
yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti
keduanya,” (QS. Luqman:15)
Meskipun demikian kita tetap harus berbuat baik kepada kedua orang tua kita selama di dunia ini.
Inti permasalahannya adalah, bagaimana saudari taat kepada orang tua
namun bermaksiat kepada Allah Subhannahu wa Ta’ala dan Rasul-Nya,
padahal Allah Subhannahu wa Ta’ala adalah yang menciptakan anda, memberi
nikmat, rizki, menghidupkan dan juga yang menciptakan kedua orang tua
saudari?
3. Saya Tidak Punya Uang untuk Membeli Jilbab
|
tidak ada alasan untuk tidak pakai jilbab . |
|
|
Ada dua kemungkinan wanita muslimah yang mengucapkan seperti ini,
yaitu mungkin dia berdusta dan mungkin juga dia jujur. Jika dalam
kesehariannya dia mampu membeli berbagai macam pakaian dengan model yang
beraneka ragam, mampu membeli perlengkapan ini dan itu, maka berarti
dia telah bohong. Dia sebenarnya memang tidak berniat untuk membeli
pakaian yang sesuai tuntunan syari’at. Padahal pakaian syar’i biasanya
tidak semahal pakaian-pakaian model baru yang bertabarruj.
Maka apakah saudari tidak memilih pakaian yang seharusnya dikenakan
oleh seorang wanita muslimah. Apakah anda tidak memilih sesuatu yang
dapat menyelamatkan anda dari adzab Allah Subhannahu wa Ta’ala dan
kemurkaan-Nya? Ketahuilah pula bahwa kemuliaan seseorang bukan pada
model pakaiannya, namun pada takwanya kepada Allah Subhannahu wa Ta’ala .
Dia telah berfirman, artinya,
“Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah
ialah orang yang paling bertaqwa di antara kamu.” (QS. al-Hujurat:13)
Adapun jika memang anda seorang yang jujur, jika benar-benar saudari
berniat untuk memakai jilbab maka Allah Subhannahu wa Ta’ala akan
memberikan jalan keluar. Allah Subhannahu wa Ta’ala telah mengatakan,
artinya,
“Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan
baginya jalan ke luar. Dan memberinya rezki dari arah yang tiada
disangka-sangkanya.” (QS. ath-Thalaq 2-3)
Kesimpulannya adalah bahwa untuk mencapai keridhaan Allah dan untuk
mendapatkan surga, maka segala sesuatu akan menjadi terasa ringan dan
mudah.
4. Cuaca Sangat Panas
Jika saudari beralasan bahwa cuaca sangat panas, kalau memakai jilbab
rasanya gerah, maka saudari hendaklah selalu mengingat firman Allah
Subhannahu wa Ta’ala , artinya,
“Katakanlah, “Api neraka Jahannam itu lebih sangat panas(nya)” jikalau mereka mengetahui.”(QS. 9:81)
Apakah anda menginginkan sesuatu yang lebih panas lagi daripada
panasnya dunia ini, dan bagaimana saudari menyejajarkan antara panasnya
dunia dengan panasnya neraka? Yang dikatakan oleh Allah Subhannahu wa
Ta’ala , artinya,
“Mereka tidak merasakan kesejukan di dalamnya dan tidak (pula
mendapat) minuman, selain air yang mendidih dan nanah.” (QS. 78:24-25)
Wahai saudariku, ketahuilah bahwa surga itu diliputi dengan berbagai
kesusahan dan segala hal yang dibenci nafsu, sedangkan neraka dihiasi
dengan segala yang disenangi hawa nafsu.
5. Khawatir Nanti Aku Lepas Jilbab Lagi
Ada seorang muslimah yang mengatakan, “Kalau aku pakai jilbab, aku
khawatir nanti suatu saat melepasnya lagi.” Saudariku, kalau seseorang
berpikiran seperti anda, maka bisa-bisa dia meninggalkan seluruh atau
sebagian ajaran agama ini. Bisa-bisa dia tidak mau shalat, tidak mau
berpuasa karena khawatir nanti tidak bisa terus melakukannya.
Itu semua tidak lain merupakan godaan dan bisikan setan, maka
hendaklah suadari mencari sebab-sebab yang dapat menjadikan anda selalu
beristiqamah. Di antaranya dengan banyak berdo’a agar diberikan
ketetapan hati di atas agama, bersabar dan melakukan shalat dengan
khusyu’. Allah Subhannahu wa Ta’ala berfirman, artinya,
“Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang
demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu’.” (QS.
2:45)
Jika saudari telah memegang teguh sebab-sebab hidayah dan telah
merasakan manisnya iman maka saudari pasti tidak akan meninggalkan
perintah Allah Subhannahu wa Ta’ala , karena dengan melaksanakan itu
anda akan merasa tentram dan nikmat.
6. Aku Takut Tidak Ada Yang Menikahiku
Saudariku! Sesungguhnya laki-laki yang mencari istri seorang wanita
yang bertabarruj, membuka aurat dan senang melakukan berbagai
kemaksiatan maka dia adalah laki-laki yang tidak memiliki rasa cemburu.
Dia tidak cemburu terhadap yang diharamkan Allah Subhannahu wa Ta’ala,
tidak cemburu terhadapmu, dan tidak akan membantumu dalam ketaatan,
menuju surga serta menyelamatkanmu dari neraka.
Jadilah engkau wanita yang baik, insya Allah Subhannahu wa Ta’ala
engkau mendapatkan suami yang baik pula. Engkau lihat berapa banyak
wanita yang tidak berhijab, namun dia tidak menikah, dan engkau lihat
berapa banyak wanita berjilbab yang telah menjadi seorang istri.
7. Kita Harus Bersyukur
“Oleh karena kecantikan merupakan nikmat dari Allah Subhannahu wa
Ta’ala, maka kita harus bersyukur kepada-Nya, dengan memperlihatkan
keindahan tubuh, rambut dan kecantikan kita.” Mungkin ada di antara
muslimah yang beralasan demikian.
Suadariku! Itu bukanlah bersyukur, karena bersyukur kepada Allah
Subhannahu wa Ta’ala bukan dengan cara melakukan kemaksiatan. Allah
Subhannahu wa Ta’ala berfirman,
“Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dada mereka, dan janganlah menampakkan perhiasan mereka.” (QS. an-Nur:31)
Dalam firman-Nya yang lain,
“Hai Nabi katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan
isteri-isteri orang mu’min, “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke
seluruh tubuh mereka”. (QS.al-Ahzab:59)
Nikmat terbesar yang Allah Subhannahu wa Ta’ala berikan kepada kita
adalah iman dan Islam, jika anda ingin bersyukur kepada Allah maka
perlihatkanlah kesyukuran itu dengan sesuatu yang disenangi dan
diperintahkan Allah Subhannahu wa Ta’ala, di antaranya adalah dengan
mememakai hijab atau jilbab. Inilah syukur yang sebenarnya.
8.Belum Mendapatkan Hidayah
Ada sebagian muslimah yang mengatakan, “Saya tahu bahwa jilbab itu
wajib, namun saya belum mendapatkan hidayah untuk memakainya.” Kepada
saudariku yang yang beralasan demikian kami katakan, “Bahwa hidayah itu
ada sebabnya sebagaimana sakit itu akan sembuh dengan sebab pula. Orang
akan kenyang juga dengan sebab, yakni makan. Kalau anda setiap hari
meminta kepada Allah agar ditunjukkan ke jalan yang lurus, maka anda
harus berusaha meraihnya.Di antaranya, hendaklah anda bergaul dengan
wanita yang baik-baik, ini merupakan sarana yang sangat efektif,
sehingga hidayah dapat anda raih dan terus-menerus terlimpah kepada
ukhti.
9.Aku Takut Dikira Golongan Sesat
Ketahuilah saudariku! Bahwa dalam hidup ini hanya ada dua kelompok,
hizbullah (kelompok Allah) dan hizbusy syaithan (kelompok syetan).
Golongan Allah adalah mereka yang senantiasa menolong agama Allah
Subhannahu wa Ta’ala, melakukan ketaatan dan menjauhi kemaksiatan.
Sedangkan golongan setan sebaliknya selalu bermaksiat kepada Allah dan
berbuat kerusakan di muka bumi. Dan ketika ukhti melakukan ketaatan,
salah satunya adalah memakai hijab maka berarti ukhti telah menjadi
golongan Allah ƒ¹, bukan kelompok sesat.
Sebaliknya mereka yang mengumbar aurat, bertabarruj, berpakaian mini
dan yang semisal itu, merekalah yang sesat. Mereka telah terbius godaan
syetan atau menjadi pengekor orang-orang munafik dan orang-orang kafir.
Maka berbahagialah anda sebagai kelompok Allah Subhannahu wa Ta’ala yang
pasti menang.
Jilbab atau hijab adalah bentuk ibadah yang mulia, jangan sejajarkan
itu dengan ocehan manusia rendahan. Dia disyari’atkan oleh Penciptamu,
kalau engkau taat kepada manusia dalam rangka bermaksiat kepada Allah
Subhannahu wa Ta’ala maka sungguh engkau akan binasa dan merugi. Mengapa
engkau mau diperbudak oleh mereka dan meninggalkan ketaatan kepada
Allah Subhannahu wa Ta’ala Yang menciptakan, memberi rizki, menghidupkan
dan mematikanmu?
+tipsmenjadimuslimsejati@gmail.com